Minggu, 12 Oktober 2014

ALINEA (PARAGRAF)

PENGERTIAN ALINEA (PARAGRAF)

Alinea/Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.

       Struktur Alinea
Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun alinea pada umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu
·         Kalimat Utama : Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat utama adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.
·         Kalimat Penjelas : Kalimat penjelas adalah kalimat yang memberi penjelasan tentang gagasan pokok.Kalimat penjelas harus senantiasa menjabarkan gagasan yang dinyatakan dalam kalimat topik.

Tujuan Pembentukan Alinea
·         Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema
yang lain. Oleh sebab itu alinea hanya boleh mengan dung suatu tema, bila terdapat
dua tema, maka dipecahkan menjadi dua alinea.
·         Memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal, untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhatian pada akhir kalimat. Dengan perhentian yang lrbih lama ini, konsentrasi terhadap tema alinea lebih terarah.

      Syarat-syarat pembentukan Alinea:
·          Kesatuan                : Semua kalimat yang mendukung alinea secara bersama-sama mendukung sebuah ide.
·          Koherensi               : Saling berhubungan sebuah kalimat dengan kalimat lainnya yang membentuk sebuah  
                                   alinea.
·          Pengembangan                   : Sebuah alinea memiliki pengembangan gagasan/ide dengan menggunakan kalimat
                                   pendukung.
·         Efektif                       : Dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.



Jenis Alinea berdasarkan letak ide pokoknya

·         Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Contoh:
            Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.


·         Paragraf Induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.




 Generalisasi adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. Contoh:
Setelah karangan anak-anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan, mendapat nilai delapan. Anak-anak yang lain mendapat nilai tujuh. Hanya Maman yang enam dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Oleh karena itu, boleh dikatakan anak-anak kelas tiga cukup pandai mengarang.

Yang menjadi penjelasannya di atas adalah:
1.       Pemerolehan nilai Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak kelas tiga yang lain merupakan peristiwa khusus.
2.      Peristiwa khusus itu kita hubung-hubungkan dengan penalaran yang logis.
3.      Kesimpulan atau pendapat yang kita peroleh adalah bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang.
4.      Kesimpulan bahwa anak kelas tiga cukup pandai mengarang, mencakup Ali, Toto, Alex, Burhan, Maman, dan anak-anak lainnya. Dalam kesimpulan terdapat kata cukup karena Maman hanya mendapat nilai enam. Jika Maman juga mendapat nilai tujuh atau delapan, kesimpulannya adalah semua anak kelas tiga pandai mengarang.


 Analogi adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain. Contoh:
            Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang Mahabesar dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya. Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.

Dalam paragraf di atas, penulis membandingkan mesin dengan alam semesta. Mesin saja ada penciptanya, yakni manusia sehingga penulis berkesimpulan bahwa alam pun pasti ada pula penciptanya. Jika manusia sangat sayang pada ciptaannya itu, tentu demikian pula dengan Tuhan sebagai pencipta alam. Dia pasti sangat sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.

 Hubungan Kausal Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat.Contoh:
            jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.


·        Paragraf Campuran
Kalimat utamanya terletak di awal dan ditegaskan kembali pada bagian akhir. Contoh:
                Semua makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman untuk melangsungkan hidupnya. Setiap jenis binatang bertahan hidup dengan cara berburu makanan yang tersedia di alam. Demikian pula dengan tumbuhan dan manusia yang memerlukan makanan dan minuman untuk pertumbuhannya. Jadi, binatang, tumbuhan, dan manusia memerlukan makanan dan minuman untuk melangsungkan hidupnya.









Jenis alinea berdasarkan bentuk dan sifatnya
               Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan konteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga.

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu:

1.
Paragraf Persuasif : adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel. Contoh:
Satu hal lagi yang menghambat keselamatan terumbu karang, yaitu lemahnya peraturan perundangan yang diterapkan. Manusia menjadi faktor utama pelaku perusakan terhadap spesial ini. Untuk itu, harus ada tindakan tegas dari aparat terkait dengan memberi hukuman yang berat bagi pelakunya. Dengan demikian, diharapkan akan menjadi benteng terakhir bagi keselamatan terumbu karang. Adanya sanksi hukum yang berat tentu akan menjadi efek jera. Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap penyelamatan terumbu karang juga harus ditumbuhkan.

2.
Paragraf argumentasi : adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung. Contoh:
Meskipun kebiasaan merokok dapat membahayakan kesehatan, pemerintah tetap selalu berharap dari produk tersebut. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena penerimaan negara dari cukai rokok dapat mencapai lebih dari Rp 25 Triliun. Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat diungkapkan bahwa kebiasaan merokok memang merugikan kesehatan, tetapi menghentikan kebiasaan merokok dapat mengurangi pendapatan negara.

3.
Paragraf naratif : adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita. contoh:
Suasana benar-benar kacau bakat. Beberapa orang melompat ke tepi dan menebur ke kali. Beberapa perahu yang lepas tampak melaju menuju hulu. Yang lainnya menyusul, sementara menanti terdengar riuh sekali. Begitu saja keadaan terjadi. Arus deras dari kampar-kampar menyerbu dari hulu membantu sampan-sampan ke hilir. Lengking suara orang dan tabuhan gong menandakan tibanya petaka. Asap yang terkepul hitam legam menunjukkan bahwa sedang terjadi kebakaran (Rotan, karya Korrie Layun Rampan)

4.
Paragraf deskritif : adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa. Contoh:
Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.

5.  
Paragraf eksposisi : adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu. Contoh: Rekayasa genetika merupakan bagian dari ilmu bioteknologi yang mengalami perkembangan pesat. Rekayasa genetika dapat diterapkan pada berbagai fauna maupun mikroba. Temuan sifat-sifat genetika yang dibawa oleh kromosom turut semakin mempercepat perkembangan dunia bioteknologi. Setiap makhluk hidup mempunyai kromosom yang jumlahnya berlainan. Sepasang makhluk hidup yang melakukan pembuahan akan menurunkan identitas pada keturunannya. Jumlah kromosom yang diturunkan oleh setiap induk pada saat pembuahan adalah sebagian dari jumlah kromosom normal. Kromosom-kromosom tersebut membawa informasi genetika yang direkam pada Dna.

 Jenis alinea Menurut Fungsinya dalam Karangan
Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu:
1) Paragraf Pembuka:
Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan .

 *Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:
                                1. menghantar pokok pembicaraan
                                2. menarik minat pembaca
                                3. menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.
2) Paragraf Pengembang:
*Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:
                                1.mengemukakan inti persoalan
                                2. memberikan ilustrasi
                                3. menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
                                4. meringkas paragraf sebelumnya
                                5. mempersiapkan dasar bagi simpulan.

3)Paragraf Penutup :
*Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut :
                                1. sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlalu panjang
                                2. isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh       
                             uraian
                                3. sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang    
                             medalam bagi pembacanya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar