Jumat, 29 November 2013

Koperasi Didorong Perkuat Modal Sendiri

Senin, 25 November 2013 , 15:58:00

PENGELOLA Koperasi dan UKM diharapkan tidak mengandalkan bantuan pemerintah semata untuk bisa mengembangkan usahanya. Koperasi dan UKM harus mampu memperkuat modal sendiri agar bisa berkembang. 
Hal itu disampaikan Staf Ahli Bidang Penerapan Nilai Dasar Koperasi, Kemenkop dan UKM, Abdul Kadir Damanik dalam acara sosialisasi UU Koperasi di kantor Bupati Badung, Bali, Kamis (21/11).  
"Kita memulai usaha itu harus didukung oleh modal awal, karena itu saya katakan ada Koperasi, kalau pemerintah bantu itu tidak bisa banyak-banyak," katanya.
Bila usahanya sudah berkembang, maka pemerintah baru bisa memberi bantuan perkuatan modal. Bantuan tersebut bisa berupa pinjaman, pernyataan maupun hibah. 
"Ketika kita usaha hanya mengandalkan pemerintah, APBN kita itu  terbatas, sementara yang membutuhkan banyak," jelasnya.
Mulanya pemerintah, kata dia, membentuk lembaga jaminan kredit koperasi untuk membantu Koperasi agar bisa mengembangkan usahanya. Namun berjalannya waktu, lembaga tersebut kini berubah menjadi lembaga pembiayaan yang sekarang dinamakan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). 
"Itu bisa memberikan jaminan kepada Koperasi yang layak," tutur Damanik.
Selain bisa memberi bantuan perkuatan modal melalui LPDB, Koperasi juga bisa mengajukan bantuan melalui perbankan. 
"Disamping itu, pemerintah juga mengambangkan skin bersama, perbankan ada yang namanya KUR (Kredit Usaha Rakyat)," tambah Damanik.
Damanik mewakili Deputy Bidang Kelembagaan Kemenkop, Setyo Heriyanto melakukan sosialisasi UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian di Kabupaten Badung, Bali. Sosialisasi tersebut melibatkan 400 gerakan koperasi.(dem/RMOL)

Sumber:http://www.jpnn.com/read/2013/11/25/202660/Koperasi-Didorong-Perkuat-Modal-Sendiri-


Menurut saya: modal awal atau modal sendiri itu tentu nya merupakan suatu kunci utama dalam dibentuk nya suatu koperasi dengan ada nya modal awal yang lebih dari cukup, dapat dikatakan suatu koperasi sudah memiliki satu kunci koperasi yang baik, setelah koperasi itu berkembang baru lah pemerintah bisa memberikan bantuan perkuatan modal bantuan tersebut dapat berupa pinjaman maupun hibah.

Kamis, 28 November 2013

Membangkitkan Potensi Besar Koperasi


 22 November 2013, 09:06

Di kepala banyak orang, koperasi identik hanya sebagai unit ekonomi kelas dua. Sebuah jenis usaha yang tenggelam di antara usaha lainnya. Koperasi hanya dipahami sebagai ajang simpan pinjam dan tidak bisa menjanjikan keuntungan yang besar. Padahal potensinya bisa sangat menjanjikan jika masyarakat jeli memanfaatkan.
Cerita kesuksesan koperasi justru datang dari berbagai Negara di dunia. Ini karena memang koperasi lahir dari Eropa di abad 19. DI tanah kelahirannya, terdapat Coop Nordic, koperasi konsumen hasil merger 3 koperasi konsumen di 3 negara Skandinavia. Padahal, ketiga koperasi tersebut sudah mencapai skala ekonomi raksasa di negaranya masing-masing, yaitu Nerges Kooperative Landsforening (NKL) di Norwegia, Kooperativa Förbundet (KF) di Swedia dan Fællesforeningen for Danmarks Brugsforeninger (FDB) di Denmark. Secara keseluruhan, Coop Nordic menghimpun sekitar 7 juta anggota perorangan. Coop Nordic mempekerjakan 28.290 karyawan yang tersebar di tiga Negara dan mengoperasikan 3.000 outlet. Dari seluruh outlet yang dioperasikan, koperasi mencetak volume usaha sekitar SEK 90 miliar per tahun (SEK 1 sekitar Rp 1.521,4)
Di belahan dunia lain, berdiri Fonterra pada tahun 2001, perusahaan gabungan dari koperasi-koperasi susu terbesar di Selandia Baru. Kemudian, Fonterra ini menjadi salah satu perusahaan susu terbesar did unia yang berbentuk koperasi. Dengan pabrik pengolahan susu sebanyak 60 buah yang tersebar di berbagai Negara, sebagian besar di Selandia Baru dan Australia. Koperasi yang dimiliki oleh lebih dari 11.000 orang peternak sapi perah Selandia Baru serta memperkerjakan karyawan sebanyak 18.000 orang yang tersebar di berbagai Negara itu, mampu menjual produknya senilai AS $ 8.792 juta.
Cerita hebat dari berbagai Negara tersebut mengindikasikan potensi koperasi yang bisa diupayakan. Hebatnya, perkembangan dari koperasi-koperasi tersebut berlangsung di Negara dengan ekonomi kapitalis. Koperasi-koperasi tersebut tidak hanya mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar non-koperasi, tetapi juga menyumbang terhadap kemajuan ekonomi dari Negara-negara kapitalis tersebut. Seluruh kesuksesan ini berakar pada keseriusan dalam mengusahakan. Ini datang dari berbagai pihak baik pelaku maupun pihak otoritas.
Indonesia semestinya bisa memunculkan kehebatan serupa. Negara ini sesungguhnya telah memberikan koperasi tempat tersendiri dalam struktur perekonomian nasional dan mendapatkan perhatian dari pemerintah. Sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 UUD 1945, badan usaha yang paling sesuai dengan asas kekeluargaan adalah koperasi. Maka sudah sangat jelas bahwa koperasi menjadi ketetapan system perekonomian Negara.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, Pemerintah Kota Surabaya melihat koperasi sangat potensial. Ini membuat Ihwal Koperasi ini diusahakan dengan serius. DInas Koperasi dan UMKM, sebagai tangan pemerintah kota mengupayakan program untuk semua kalangan. Dari masyarakat umum yang belum paham koperasi atau pun yang tertarik mendirikannya. Koperasi yang masih lamban, bahkan koperasi yang sudah berjalan baik masih mendapat sentuhan.
Sebuah pepatah jawa berujar sopo temen bakal tinemu, yang kurang lebih maknanya dipahami siapa yang serius akan mendapatkan yang diinginkan. Barangkali itulah yang dipahami oleh Pemerintah Kota Surabaya. Betapapun hebatnya potensi yang dimiliki oleh koperasi, jika tidak diusahakan dengan serius tidak akan mendatangkan keberhasilan sesuai yang diharapkan.
Sumber: Buku Profil Koperasi dan UMKM 2012



Menurut saya:  Koperasi yang identik dengan sistem ekonomi kerakyatan diyakini dapat menjadi alternatif untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sosial ekonomi Indonesia oleh karena itu kita harus membangkitkan potensi besar koperasi yang ada di Indonesia. Akan tetapi, hingga saat ini gerakan koperasi di Indonesia masih lebih dominan sebagai gerakan moral dibandingkan sebagai gerakan ekonomi yang secara konkret mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya.

Sosialisasikan Manfaat Koperasi untuk Masyarakat

 26 November 2013, 08:5


Berpijak pada keinginan kuat menyejahterakan masyarakat, upaya menumbuhkembangkan koperasi dilakukan secara emnyeluruh. Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan dua kerangka besar program dilihat dari sasarannya. Yang pertama ialah program bagi kelompok masyarakat yang belum membentuk koperasi. Secara umum, ini merupakan rangkaian program menumbuhkan keinginan membangun koperasi serta mendampingi hingga terbentuknya organisasi usaha. Bagi masyarakat yang ingin membentuk koperasi, pemerintah melakukan sosialisasi mendasar, tentang apa itu koperasi dan bagaimana mengelola koperasi.
Sosialisasi ini tak ubahnya upaya mempengaruhi. Tujuannya tentu agar masyarakat memahami manfaat didirikannya koperasi hingga tertarik untuk membentuk organisasi. Riilnya, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya sebagai pelaksananya meyakinkan masyarakat bahwa koperasi adalah salah satu jalan peningkatan kesejahteraan. Dalam segala macam proses sosialisasi, pesan yang diusung menjadi poin yang sangat penting. Memahami hal tersebut, Dinas Koperasi dan UMKM mencoba menyusun peran yang mampu mengundang ketertarikan masyarakat. Kali ini, pesan yang diusung ialah soal manfaat yang dapat diunduh dari membangun koperasi.
Sekecil-kecilnya manfaat koperasi tetaplah bernilai luar biasa. Itu dapat dilukiskan dalam usaha simpan pinjam. Simpan pinjam memang denyut nadi koperasi. Usaha simpan pinjam member manfaat paling dekat dengan anggotanya. Di lingkungan kantor misalnya, adanya simpan pinjam mampu memberikan dukungan pada karyawan yang membutuhkan, jika Kebutuhan karyawan dapat dipenuhi maka produktivitas kerja bisa meningkat. Kondisi itu juga berlaku di lingkungan masyarakat. Tak jarang koperasi menyelamatkan kesulitan membayar biaya sekolah, biaya kesehatan, biaya uang muka rumah atau perbaikannya, dan sebagainya.
Pesan penting sosialisasi tentang ini ialah koperasi punya peluang untuk menjadi usaha dalam skala besar. Sebagai unit usaha resmi yang berbadan hukum, koperasi berhak untuk mengembangkan usahanya ke berbagai bidang seperti yang dilakukan oleh unit usaha lain. Di Surabaya, banyak yang sudah membuktikan kekuatan usaha koperasi tidak kalah dengan unit usaha lain. Ada banyak koperasi yang usahanya berjalan baik. Asetnya pun bagus. Ada koperasi kita yang menjalankan usaha SPBU, ada juga yang punya aset bagus seperti bus, bahkan kapal.
Berbagai pesan yang disampaikan dalam sosialisasi bermuara pada kesimpulan bahwa koperasi bernilai lebih dari sekadar lembaga ekonomi. Manfaat koperasi tidak hanya berlangsung pada level individual, tetapi juga sosial. Berbeda dengan unit usaha perorangan, koperasi memberikan kemanfaatan kepada seluruh anggotanya. Jadi makin besar usahanya, makin besar pula keuntungan yang didapatkan oleh anggotanya.
Upaya mempengaruhi masyarakat ini mendapatkan respon positif. Mulai tumbuh ketertarikan masyarakat terhadap koperasi. Untuk mengakomodir keinginan masyarakat ini, Dinas Koperasi Kota Surabaya membuka pintu lebar bagi kelompok masyarakat yang ingin berkonsultasi sebelum mendirikan sebuah usaha koperasi. Masyarakat dapat bertukar tentang idenya serta mendapatkan bimbingan dan arahan agar keinginan mereka membangun usaha makin terencana dengan baik.
Keberhasilan komunikasi adalah seberapa tepat orang lain memaknai pesan yang disampaikan. Jika merujuk pada angka 50-70 koperasi baru yang tumbuh setiap bulannya boleh dikatakan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi berhasil dalam menumbuhkan semangat berkoperasi. Capaian ini akan terus coba direplikasi untuk menghasilkan keberhasilan – keberhasilan yang lain. Karena pada dasarnya, semakin banyak koperasi yang hadir, ada peluang lebih dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.




Menurut Saya:  kegiatan mensosialisasikan manfaat koperasi dalam masyarakat itu merupakan hal yang baik. Berbagai pesan yang disampaikan dalam sosialisasi berkesimpulan bahwa koperasi bernilai lebih dari sekadar lembaga ekonomi. Manfaat koperasi tidak hanya berlangsung pada level individual, tetapi juga sosial. Berbeda dengan unit usaha perorangan, koperasi memberikan kemanfaatan kepada seluruh anggotanya. Jadi makin besar usahanya, makin besar pula keuntungan yang didapatkan oleh anggotanya

Koperasi Untuk Kesejahteraan Masyarakat

 03 July 2013, 10:12


Perbincangan tentang Koperasi kerap tenggelam di tengah gegap gempita aktivitas ekonomi yang cenderung menganut prinsip persaingan pasar sempurna. Ini membuat Koperasi kurang terdengar gaungnya. Padahal, kenyataanya tak seburuk yang dibayangkan. Di Surabaya, Koperasi masih punya peran penting, terutama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Perkembangannya pun terus menunjukkan kecenderungan positif serta peluang bagus ke depannya.
          Ada beberapa alasan yang membuat sulit mengabaikan peran koperasi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kota Pahlawan. Pertama, Presentase koperasi aktif di Surabaya masih cukup tinggi. Tercatat dalam data dari dinas Koperasi per april 2012, terdapat 1521  koperasi yang ada di Surabaya. Diantara jumlah tersebut sekitar 77 persen atau 1166 merupakan koperasi aktif. Jumlah itu terus akan bertambah karena setiap bulan ada koperasi baru yang terbentuk. Setiap bulan terdapat antara 50 – 70 Koperasi baru yang hadir.
          Kedua, Banyaknya jumlah Koperasi pun berbanding lurus dengan jumlah anggotanya. Koperasi di Surabaya mewadahi sebanyak 245.623 orang anggota di dalamnya. Dengan hakikat Koperasi sebagai lembaga ekonomi yang mengutamakan kesejahteraan anggotanya, maka cukup banyak jumlah masyarakat yang mendapat manfaat dari keberadaan Koperasi.
          Ketiga, Volume usaha Koperasi Surabaya sangat baik. Nilainya mencapai 4,4 Trilyun rupiah. Dengan nilai sebesar itu, Koperasi Surabaya telah bisa memberikan manfaat bagi anggotanya, salah satunya lewat Sisa Hasil Usaha (SHU). Total SHU yang dibagikan kepada anggota sebesar 804 Milyar rupiah. Nilai tersebut tak akan terwujud bila tidak disokong modal yang baik. Total modal koperasi Surabaya mencapai 1,711 Trilyun.
          Tren positif ini bisa makin baik ke depannya karena ihwal Koperasi ini diusahakan dengan serius. Artinya, Koperasi benar – benar dianggap potensial dalam mendorong taraf hidup masyarakat. Ini membuat Pemerintah Kota, lewat Dinas koperasi dan UMKM, menyiapkan berbagai langkah untuk membawa koperasi lebih maju. Sejumlah fasilitas disediakan oleh Pemerintah Kota bagi Koperasi yang ingin terus berkembang. Sosialisasi dan layanan konsultasi disediakan bagi kelompok masyarakat untuk mendirikan koperasi. Bagi Koperasi yang sudah ada, banyak pelatihan yang diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas manajemennya. Terakhir, Pemerintah membuka akses pasar dan akses modal lewat kerjasama dengan pihak bank dan swasta.
          Dengan berbagai fasilitas yang tersedia, kiranya peluang terbuka lebar bagi koperasi. Kuncinya kini ada pada upaya masyarakat yang terlibat. Koperasi menjadi kuat, manakala terdapat demokrasi, yang dicerminkan sikap egaliter dan solidaritas tinggi diantara anggotanya. Surabaya memiliki modal sosial yang sangat potensial. Kultur Surabaya adalah kultur egaliter dan solidaritas tinggi. Ini sesungguhnya adalah modal sosial yang amat potensial mengembangkan koperasi.
          Sudah saatnya rakyat ikut menikmati kesejahteraan. Dengan modal sosial budaya Surabaya, betapa hebatnya jika Surabaya semakin kuat menggerakkan koperasi guna meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi disparitas pendapatan antar warga. Maka orang Surabaya bisa mengoptimalkan koperasi benar-benar menjadi pilar perekonomian bersama.



** Menurut Saya: Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Sekecil-kecilnya manfaat koperasi tetaplah bernilai luar biasa. Koperasi menjadi kuat, manakala terdapat demokrasi, yang dicerminkan sikap egaliter dan solidaritas tinggi diantara anggotanya.

Menkop Harap Mahasiswa Ikut Berkoperasi



 13 November 2013, 11:59
Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Sjarifuddin Hasan menegaskan mahasiswa atau generasi muda sebaiknya berpartisipasi memajukan perekonomian negara dengan berkoperasi yang diakui sebagai soko guru perekonomian nasional.
“Kalau ingin negara kita maju, sebagai generasi muda, mahasiswa harus berpartisipasi dengan mengedepankan beberapa hal penting,” katanya saat memberikan kuliah umum bertema Koperasi dan Kemitraan Agribisnis di Aula Kampus Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta, Senin (11/11/2013) seperti disampaikan bagian hubungan masyarakat kepada wartawan.
Pertama, harus sesuai manajemen strategi sehingga semua langkah berurutan sesuai keperluan. Untuk ini ada dua faktor yang mempengaruhinya, yakni internal enforcement.
Dengan mengenali kemampuan secara positif, semua tujuan atau cita-cita dipastikan akan tercapai dengan berbagai tantangannya.
Faktor kedua adalah soal peluang. Dari semua peluang seseorang harus memilih yang menjadi bidikan sehingga bias fokus pada tantangannya, diikuti kemudian unsur politik sosial dan budaya.
Melalui kuliah umum seperti yang dia lakukan secara rutin, Sjarifuddin Hasan mengemukakan pemerintah menginginkan mahasiswa bisa mendapat tambahan wawasan yang tidak mereka terima pada saat kuliah.
Meski demikian, dia menegaskan Kementerian Koperasi dan UKM tetap fokus pada peningkatan perekonomian. Sebab perbaikan ekonomi mampu menyerap tenaga kerja yang jumlahnya cukup besar, sehingga diperhitungkan mampu menurunkan angka pengangguran nasional.
Masyarakat harus bangga mengedepankan koperasi sebagai sarana peningkatan perekonomian Indonesia. Sebab sudah terbukti salah satu koperasi Indonesia, yakni Koperasi Warga Semen Gresik, Jawa Timur, mampu menembus 300 besar dunia.



**Menurut saya:   Kehadiran koperasi mahasiswa  dapat menjadikan gerakan koperasi lebih hidup karena mahasiswa memiliki idealisme perjuangan, modal intelektual, dan energi potensial lainnya yang dapat dioptimalkan.   
Manfaat koperasi mahasiswa juga mempermudah mahasiswa untuk  mendapatkan barang-barang yang diperlukan selama berada di lingkungan kampus, tanpa perlu jauh-jauh keluar kampus karena barang yang mereka butuhkan telah tersedia dikoperasi.

Indonesia Ajukan Lima Koperasi Besar kepada ICA

 Minggu, 29 September 2013, 14:47 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan segera mengajukan lima koperasi berskala besar di Indonesia untuk bisa masuk dalam data 300 koperasi besar dunia versi International Cooperatives Alliance (ICA). "Tahun? 2014, kita akan perjuangkan agar lebih banyak koperasi Indonesia masuk koperasi kelas dunia ICA," kata Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan di Jakarta, Ahad (29/9). 

 Pihaknya telah mendata sejumlah koperasi yang potensial untuk didaftarkan ke ICA, di antaranya Koperasi Syariah Sidogiri, Kopkar Telkomunikasi Selular, dan Kopkar Indosat. Sebelumnya, pada tahun ini Kopkar Semen Gresik yang merupakan satu dari lima koperasi terbesar Indonesia mampu menembus daftar 300 koperasi skala besar dunia dan sukses menempati peringkat ke-233 koperasi besar dunia versi ICA. "Saya yakin Koperasi Syariah Sidogiri juga berpeluang. Untuk itu tahun depan kita akan dorong," ucapnya

 Pihaknya sangat mendorong lebih banyak koperasi untuk bisa masuk dalam daftar koperasi besar dunia. Hal itu karena banyak peluang dan manfaat yang bisa didapat dengan menjadi koperasi skala dunia. "Koperasi-koperasi ini semakin diakui, dan akan mendapat pengakuan dari koperasi-koeprasai dunia lainnya, sehingga kalau mau bekerja sama tentu lebih mudah," ujarnya. Manfaat lain, kata dia, masuknya koperasi Indonesia dalam daftar koperasi besar dunia menjadi bukti semakin diakuinya kestabilan ekonomi di Tanah Air. "Pertumbuhan ekonomi itu akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakatnya dan koperasi bagian dari itu," katanya.


 **Menurut saya program yang di lakukan bapak Sjarifuddin Hasan itu sangat bagus dan tentu nya bermanfaat karena dari program tersebut koperasi di Indonesia dapat diakui oleh dunia internasional dan dapat mempermudah proses kerja sama dengan pihak tertentu.

Sabtu, 09 November 2013

KOPERASI MAHASISWA

https://docs.google.com/file/d/0B1fczu3rZ5rzTzR3MVA2OW1NNVk/edit?usp=drive_web