AKUNTANSI INTERNASIONAL
BAB 1
Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu ekonomi
yang menjadi penggerak ekonomi dalam masayarakat. Akuntansi menyediakan
informasi melalui beberapa proses seperti, pengukuran, pengungkapan dan
pemeriksaan yang berkenaan dengan aktivitas ekonomi yang dapat menghasilkan
informasi secara andal. Akuntansi sudah dikenal secara internasional hingga
beberapa negara memiliki peraturan sendiri untuk mengatur perlakuan akuntansi
itu menjadi sistem yang syah dimata dunia dan agar tidak ada penyimpangan. Tidak adanya sekat antarnegara
membuat kemudahan bagi pengelola bisnis, selain itu kebergantungan pemasok
internasional yang menuntut untuk menekan biaya produksi dan berupaya untuk
selalu bersaing secara global.
Mempelajari akuntansi internasional menjadi makin
berkembang dari masa ke masa. Maka pembelajaran pertama ini kita dikenalkan
akan sejarah singkat perkembangan subjek ini. (dikutip dari Freddrik Choi)
1.1 Sudut
Pandang Sejarah
Sejarah
akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikut ini menunjukkan
bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk
diterapkan dari satu kondisi nasional ke kondisi lainnya, sementara di pihak
lain memungkinkan timbulnya pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan
praktik di seluruh dunia.
Berawal dari
Italia pada abad ke-14 dan 15 dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping). Diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca
Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli
matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Luca
memperkenalkan 3 (tiga) catatan penting yang harus dilakukan:
a)
Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi
transaksi bisnis
b)
Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku
memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
c)
Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar
merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangannya disorong oleh pertumbuhan perdagangan
internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan
pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi
komersial. “Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu
para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik.
Singkat kata, gagasan tersebut mencapai Kepulauan
Inggris pada tahun 1870-an berkembamg suatu profesi akuntansi publik yang
terorganisasi di Skotlandia dan Inggris. Perkembangan yang sama juga terjadi di
tempat lain salah satunya, akuntansi model Belanda yang digunakan di Indonesia.
Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran
Rusia.
Pada abad ke-20, permasalahan tentang akuntansi mulai
muncul dan berkembang. Hingga pada akhirnya sekolah-sekolah bisnis mengakui
akuntansi sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada sekolah perguruan
tinggi.
1.2 Sudut
Pandang Kontemporer
Akuntansi menurut sudut pandang kontemporer merupakan faktor-faktor yang
menambah pentingnya adanya akuntansi secara internasional. Hali ini dikarenakan
terdapat beberapa faktor-faktor yang antara lain:
a)
Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Multinasional
b)
Kompetisi Global
c)
Merger dan Akuisisi Lintas Batas
d)
Inovasi Keuangan
e)
Internasionalisme Pasar Modal
1.3 Pertumbuhan
dan Penyebaran Operasi multinasional
Bisnis Internasional
secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan
yang berakar dari masa lampau ini akan terus berlanjut tanpa terputus. Ketika
di masa lalu perdagangan jasa biasanya kalah penting, jika dibandingkan dengan
perdagangan barang. Saat ini perdagangan jasa mendapatkan keuntungan yang lebih
signifikan dan berkembang dengan
tingkat yang lebih cepat daripada perdagangan barang.
Isu
akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi
untuk transaksi dalam mata uang asing. Saat ini, bisnis internasional semakin
berhubungan dengan investasi asing langsung yang meliputi pendirian sistem
manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang
dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis. Operasi yang
dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi
resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi
perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah satu Negara.
1.4 Inovasi
Keuangan
Perusahaan harus mampu menghadapi risiko bisnis yang akan mereka terima,
oleh karena itu dewasa ini perusahaan terus melakukan inovasi-inovasi khususnya
untuk keuangan agar tidak menderita kerugian ekonomis dalam menghadapi risiko
bisnis. Untuk itu perusahaan harus memiliki tindakan preventif yaitu
sistem manajemen risiko yang baik, dengan deregulasi pasar keuangan dan
pengendalian modal yang terus dilakukan, kerentanan dalam harga komoditas,
valuta asing, kredit dan ekuitas yang sering terjadi dewasa ini. Perputaran
naik turunnya harga ini memang tidak serta merta langsung berdampak pada proses
pelaporan internal, tetapi menghadapkan perusahaan pada risiko menderita
kerugian ekonomis. Hal ini memacu tujuan aktivitas perusahaan dalam
mengidentifikasi risiko yang mereka hadapi berasal dari kerentanan tersebut,
memutuskan risiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi
manajemen risiko yang dijalankan.
Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat memungkinkan perusahaan dapat
mempertinggi nilai perusahaan dengan mengatur manajemen risikonya. Investor dan
pemegang saham perusahaan lainnya mengharapkan manajer keuangan untuk
mengidentifikasi dan aktif mengelola eksposur tersebut. Pada saat yang
bersamaan, kemajuan dalam teknologi keuangan memungkinkan pergeseran risiko
keuangan kepada pundak orang lain. Mereka yang memiliki kemampuan manajemen
risiko sangat dihargai oleh pasar.
1.5 Kompetisi
Global
Sebagaimana kita tahu bahwa kompetisi bisnis saat ini sudah bersifat global
maka batas antar negara sudah tidak lagi ada batas antar negara, fenomena ini
membuat peran akuntansi internasional menjadi semakin penting. Penentuan acuan
(benchmarking), suatu tidakan untuk membandingkan kinerja satu pihak
dengan suatu standar yang memadai, bukanlah hal yang baru. Hal yang baru adalah
standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional, sehingga
perusahaan dari negara lain dapat masuk untuk berkompetisi bisnis di Indonesia.
Sehingga pertanyaan yang relevan kini adalah “Apakah saya menambah lebih banyak
nilai kepada pelanggan utama saya dibandingkan dengan rekan saya yang berada di
negara lain?” bukan lagi “Bagaimana dengan pekerjaan yang saya lakukan bila
dibandingkan dengan para pesaing yang bertindak benar di wilayah lain?”.
Namun dalam
penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati
untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat
dibandingkan. Sebagai contoh alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah
pengukuran ROE (Return on equity-ROE).
1.6 Merger
dan Akuisisi Lintas Batas Negara
Penilaian perusahaan sering kali
didasarkan pada faktor-faktor berbasis harga seperti rasio hargo atas laba.
Pendekatan di sini adalah untuk menurunkan rata-rata faktor untuk perusahaan
yang sebanding dalam industri dan menerapkan faktor atas laba yang dilaporkan
oleh perusahaan yang sedang dinilai untuk menghasilkan harga penawaran yang
memadai. Perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran
atas target akuisisi asing adalah sejauh apa faktor (laba-earnings) dalam
ukuran P/E merupakan refleksi sesungguhnya dari variable yang sedang diukur
bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi. Peredaan
aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak
sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan.
1.7 Internasionalisasi
Pasar Modal
Faktor yang
mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional
di kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar
akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal
seluruh dunia. Penawaran internasional yang berkenaan dengan obligasi(surat
utang), pinjaman modal perusahaan dan prasarana utang lainnya semua melonjak
naik secara dramatis sejak tahun 1990.
Dengan
terintergrasinya pasar keuangan, kita juga menyaksikan adanya peningkatan dalam
jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek di seluruh dunia.
Tingkat rata-rata volume perdagangan tahunan dari perusahaan-perusahaan yang
terdaftar telah melonjak secara signifikan. Hal ini pada dasarnya disebabkan
oleh adanya merger dan akuisisi yang telah ikut berperan dalam merampingkan
beberapa entitas perusahaan yang terdaftar. Terdapat tiga wilayah pasar modal
terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia-Pasifik, dan Eropa termasuk juga
didalamnya Afrika dan Timur Tengah.
·
Ekonomi Amerika
Ekonomi AS dan pasar sahamnya
mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini, baik NYSE
maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal
kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham
asing (di luar Bursa Efek London-LSE), jumlah perusahaan domestik yang
mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.
Relatif pentingnya Amerika dalam pasar ekuitas global juga meningkat.
·
Ekonomi Eropa Barat
Eropa adalah
wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume
perdagngan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan
pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait
di Eropa Kontinentaladalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang
sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara.
Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaa besar milik pemerintah
telah membuat pasar ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan menarik investor
non-institusional (non-lembaga), hingga pasar Eropa telah tumbuh seiring dengan
keberhasilan Persatuan moneter Eropa (European Monetary Union).
·
Asia
Diperkirakan Asia akan menjadi
wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Republik Rakyat Cina (Cina) muncul
sebagai perekonomian global utama dan negara-negara “Macan Asia” mengalami
pertumbuhan dan pembangunan yang fenominal. Beberapa praktik berpendapat bahwa
pengukuran akuntansi, pengungkapan, dan standart auditing di Asia serta
pengawasan dan penegakan implementasi standart tersebut lemah. Namun prospek
pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Seperti yang telah
disebutkan beberapa pasar Asia-Pasifik (Cina, India, Korea, Taiwan, dan
Hongkong) telah tumbuh dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang
relatif besar terhadap kapitalisasi pasar.
1.8 Pencatatan
dan Penerbitan Saham Lintas Batas Negara
Gelombang
minat melakukan pencatatan saham lintas batas yang terjadi di pasar baru Eropa,
menunjukan bukti bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan
lintas-batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan
kesadaran terhadap produk mereka dan/ atau membangun kesadaran masyarakat
terhadap perusahaan, khususnya di negara-negara di mana perusahaan memiliki
operasi yang signifikan dan / atau pelanggan.
Banyak
perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan di mana meningkatkan
jumlah modal atau mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar
ekuitas dengan hukum, aturan dan karakter kelembagaan yang berbeda sangat
diperlakukan saat ini. Pemahaman mengenai bagaimana karakteristik perusahaan
penerbit saham dan bursa efek saling berhubungan juga diperlukan. Negara asal,
industri, dan besarnya penawaran perusahaan penerbit saham hanyalah beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan. Biaya dan manfaat kombinasi pasar yang
berbeda juga perlu untuk dipahami.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar