LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASI
Pengertian Umum
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang
menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas
pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan)
seakan-akan entitas-entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau
perusahaan satu perusahaan.
Dari pengertian umum
diatas,dapat kita tarik suatu pemahaman bahwa; Laporan Keuangan Konsolidasi
diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol
terhadap perusahaan lain, dan sebaliknyalaporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak memiliki kontrol
terhadap perusahaan lain. Artinya, jika tidak memiliki hak kendali (control) yang
lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka
masing-masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak
mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya. Jadi, tidak ada maksud untuk membuat sebuah laporan
keuangan konsolidasi.
Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi
Adapun
maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar dapat
memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan
aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan
yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak
boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada
substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Dalam PSAK No. 4, Paragraf 4 penyajian Laporan Keuangan
Konsolidasi oleh induk Perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi kepada
para pemakai Laporan Keuangan mengenai data keuangan dari suatu kelompok
perusahaaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang terpisah
satu sama lain.
Manfaat
Laporan Keuangan Konsolidasi
1. Dapat memberikan
gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil gabungan di
bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham, kreditor dan
peyedia dana lainnya.
2. Dapat memberikan
informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan, baik mengenai operasi
gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai perusahaan individual yang
membentuk entitas konsolidasi.
Perlu disadari, Disamping memberi
manfaat, laporan keuangan konsolidasi juga dapat menjadi ekses yang
tidak baik, antara lain:
1. Dapat menyembunyikan
kinerja perusahaan individu yang tidak bagus dengan kinerja perusahaan lain
yang bagus.
2. Tidak semua saldo
laba ditahan konsolidasi tersedia untuk dividen induk perusahaan, begitu pula
dengan aktiva.
3. Rasio keuangan
berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang terbentuk tidak mencerminkan
kondisi entitas yang membentuk konsolidasi maupun induk perusahaan.
4. Beberapa akun tidak
dapat seluruhnya dibandingkan, misalnya akun piutang
5. Banyaknya informasi
tambahan yang dibutuhkan untuk memberikan penyajian yang wajar.
Sifat-Sifat Laporan Keuangan Yang Dikonsolidasikan
1. Laporan
keuangan konsolidasi adalah model laporan akuntansi untuk menunjukkan pengaruh
ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang tersendiri, yang
didasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara
hukum tidak dilakukan.
2. Dalam
menyusun neraca konsolidasi untuk perusahaan induk dan anak, perusahaan anak
ini dipandang seakan-akan sebagai cabang; aktiva dan kewajiban masing-masing
perusahaan anak digabungkan dengan aktiva dan kewajiban perusahaan induk;
pos-pos silang yang tidak mempunyai arti penting apabila kesatuan usaha
bersangkutan dipandang sebagai kesatuan usaha tunggal harus dihapuskan.
3. Neraca
perusahaan induk yang melaporkan saham perusahaan anak sebagai investasi, dan
neraca perusahaan anak yang melaporkan kepentingan yang dipegang oleh
perusahaan induk sebagai modal saham
Masalah-Masalah Umum Yang Dihadapi Dalam Penyusunan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Ada beberapa masalah
umum yang senantiasa timbul di dalam rangka penyusunanneraca konsolidasi.
Masalah-masalah tersebut antara lain timbul dan dipengaruhi oleh :
1. Periode di mana laporan / neraca konsolidasi tersebut
disusun.
Misalnya : penyusunan neraca konsolidsi sesaat setelah terjadi pemilikan
saham-saham, berbeda dengan neraca konsolidasi yang disusun satu tahun
(periode) kemudian berhubung telah terjadinya perubahan-perubahan di dalam
pos-pos neraca.
2. Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan induk, dan
harga perolehan (pengorbanan) yang telah dikeluarkan untuk memperoleh saham
tersebut.
Misalnya : penyusunan neraca knsolidasi di mana saham-saham dibeli dengan
harga di atas nilai bukunya berbeda dengan penyusunan neraca konsoidasi apabila
saham-saham diperoleh dengan harga yang sama dan kurang dari nilai bukunya.
TEKNIK DAN PROSEDUR KONSOLIDASI
Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf
8,21 & 23) antara lain dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan
Konsolidasi Laporan Keuangan Induk Perusahaan (Parent Company) dan Anak
Perusahaan (Subsidary Company) digabungkan satu persatu dengan menggabungkan unsure-unsur
yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban.
Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih
terperinci lagi, yaitu:
1. Mengeliminasi semua rekening timbal balik (Recipocal
Account)
Eliminasi dilakukan melalui jurnal eliminasi dengan mengeliminasi
rekening-rekening yang bersifat rekening timbal balik, yaitu suatu rekening
yang dicatat oleh kedua belah pihak (induk dan anak) untuk suatu transaksi yang
sama.
2. Menyusun Kertas Kerja (Worksheet)
Worksheet digunakan untuk memepermudah penyusunan laporan keuangan Prosedur
penyusunan worksheet tergantung pada dasar yang dipakai, yaituLaporan
Keuangan Individual atau Neraca Saldo Individual.
Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan
Anak Perusahaan dapat digunakan 3 (dua) metode yaitu:
1. Metode Ekuitas (Equity Method)
2. Metode Ekuitas Tidak Lengkap
3. Metode Harga Perolehan (Cost Method)
1.
Konsolidasi dengan Metode Ekuitas (Equity Method)
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya
memandang investasi Induk Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu
penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih Anak Perusahaan berubah karena
kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai
investasi induk Perusahaan.data
Pencatatan investasi saham pada Anak Perusahaan dengan
metode ekuitas, didasarkan pada suatu anggapan investasi pada Anak Perusahaan sejajar dan
sama dengan investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya. Alasan
diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan atas suatu fakta bahwa Induk
Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan bagian-bagian dari satu kesatuan
usaha, seperti halnya hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang-Cabangnya. Oleh
sebab itu perubahan-perubahan yang terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada
Anak Perusahaan harus diakui dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat
mengikuti dan melaporkan posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara
lengkap.
Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan
akan meningkat jika Anak Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun
atau berkurangnya nilainya, jika Anak Perusahaan menderita kerugian.
Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan
metode ekuitas ini nantinya akan sama dengan penerapan metode biaya,
namun lembar kerja konsolidasi beserta jurnal untuk penyesuaian dan eliminasi
akan berbeda. Harus memperhatikan pengaruh perubahan modal anak Perusahaan
terhadap hak pemilikan Induk Perusahaan.
Beberapa perkiraan (account)
yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Perkiraan “Investasi
Saham dalam Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi
atau pembagian Dividen.
2. Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi
atau pembagian Dividen.
3. Perkiraan “Piutang
Dividen Anak Perusahaan”
Timbul karena perusahaan mengumumkan Dividen namun belum dibayar.Perkiraan
ini harus dihapuskan apabila telah dibayar tunai (kas).
4. Perkiraan “Laba
yang ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba atau
Rugi. Selain itu akan berubah juga karena adanya Laba atau Rugi milik Induk
Perusahaan sendiri.
5. Perkiraan “Laba
yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen pada
Anak Perusahaan sendiri.
Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja (Worksheet) penyusunan
Laporan Keuangan Konsolidasi harus sudah menunjukkan Saldo Akhir pada Laporan
Keuangan Konsolidasi, artinya sudah diperhitungkan perubahan jumlahnya.
Modifikasi Metode Equity
Di mana perusahaan induk mencatat dan mengakui bagian atas laba atau rugi
perusahaan anak yang ditampung dalam rekening Investasi Saham dan mengakui
pembagian deviden dari perusahaan anak sebagai realisasi dari/pencarian dari
sebagian Investasi/Penanaman Modal pada perusahaan anak di sebut dengan metode
yang konvensional.
1. Hutang Piutang Antar
Perusahaan Afiliasi
Di dalam neraca yang dikonsolidasikan tidak lagi dibenarkan melaporkan
hak-hak dari perusahaan yang satu atas perusahaan yang lain yang berafiliasi
atau sebaliknya kewajiban-kewajiban dari suatu perusahaan kepada perusahaan
lain yang berafiliasi tersebut.saldo rekening-rekening timbal balik yang timbul
dapat berasal dari transaksi-transaksi penjualan, pemberian uang muka/piutang
di antara perusahaan afiliasi, pengumuman/pembagian dividen oleh perusahaan
anak dll.
2. Masalah Eliminasi
terhadap Wesel Tagih dan atau Wesel Bayar yang telah Didiskontokan
Dari sebagai satu kesatuan usaha bagi perusahaan-peusahaan yang
berafiliasi, dengan didiskontokannya wesel tersebut berarti timbulnya kewajiban
untuk membayar wesel tersebut pada saat jatuh tempo kepada pihak di luar
perusahaan afiliasi. Oleh sebab itu proses penyusunan Neraca Konsolidasi
mengikuti ketentuan sbb:
a. Menghapuskan rekening-rekening Wesel
Bayar pada perusahaan afiliasi
b. Menghapuskan rekening Wesel Tagih
Yang Didiskontokan dengan rekening lawan “Wesel Bayar” yang berarti timbulnya
kewajiban pada pihak luar.
3. Masalah Penyesuaian
dan Koreksi sebelum Penyusunan Neraca Konsolidasi
a. Tidak dipercayanya oleh salah satu
pihak dari perusahaan-perusahaan yang berafiliasi terhadap informasi keuangan
tertentu.
b. Adanya pos-pos yang masih dalam
proses, sehingga suatu informasi telah dicatat oleh satu pihak akan tetapi
belum dicatat oleh pihak yang lain berhubung dengan faktor waktu.
4. Masalah Selisih Harga
Perolehan dari Nilai Buku Saham
Pada metode ini eliminasi terhadap saldo rekening Investasi Saham-saham
perusahaan anak (dimana jumlahnya selalu berubah-ubah), didasarkan atas posisi
terakhir hak-hak para pemegang saham perusahaan anak (yang jumlahnya juga
selalu berubah-ubah).
Contoh Kasus :
Soal :
Pada tanggal 31 Maret 2013 setelah PT.
Sinar membeli 85% saham PT. Abadi yang beredar dengan harga Rp. 22.500.000.
Pada tanggal 23 Desember 2013, PT. Abadi mengumumkan pembagian deviden sebesar
Rp. 3.100.000 sedangkan realisasi pembayaran deviden baru terjadi pada tanggal
30 Desember 2013, selama tahun buku PT. Sinar memperoleh laba Rp. 4.700.000 dan
PT. Abadi Rp. 3.800.000.
Jawaban :
a. Jurnal Pada PT. Sinar
Pengumuman Deviden 23 Desember :
Piutang
Deviden 2.635.000
Inv.Saham
PT.
Abadi 2.635.000
Pembayaran Deviden 30 Desember :
Kas 2.635.000
Piutang
Deviden 2.635.000
Mencatat Laba Anak Pereusahaan :
Inv.Saham PT.
Abadi 3.230.000
LYD
PT.
Sinar 3.230.000
Mencatat Laba 31 Desember :
Kas 4.700.000
LYD 4.700.000
b. Jurnal Pada PT. Abadi
Pengumuman Deviden 23 Desember :
LYD 3.100.000
Utang
Deviden 3.100.000
Pembayaran Deviden 30 Desember :
Hutang
Deviden 3.100.000
Kas 3.100.000
Mencatat Laba 31 Desember :
Kas 3.800.000
LYD 3.800.000
Kas
PT.
Sinar :
4.300.000 + 2.635.000 + 4.700.000 = 11.635.000
Kas
PT.
Abadi :
4.000.000 + 3.800.000 – 3.100.000 = 4.700.000
Inv.Saham
PT. Abadi :
22.500.000 + 3.230.000 – 2.635.000 = 23.095.000
LYD
PT.
Sinar :
6.000.000 + 4.700.000 + 3.230.000 = 13.930.000
LYD
PT.
Abadi :
2.500.000 + 3.800.000 – 3.100.000 = 3.200.000
KHPDNB
(Goodwill) :
22.500.000 – (85% *
15.000.000) = 9.750.000
Jurnal Eliminasi Dan Penyesuaian :
Modal Saham PT.
Abadi 7.650.000
Agio
Saham 2.975.000
LYD PT.
Abadi 2.720.000
KHPDNB
(Goodwill) 9.750.000
Inv.Saham
PT.
Abadi 23.095.000
Jurnal Pada Saat Membeli Saham Tanggal 1 April :
Modal Saham PT.
Abadi 7.625.000
Agio Saham PT.
Abadi 2.975.000
LYD PT.
Abadi 2.125.000
Goodwill 9.750.000
Inv.Saham
PT. Abadi 22.500.000
2.
Konsolidasi dengan Metode Ekuitas Tidak Lengkap
Jika metode ekuitas
diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah sama dengan laba
bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama dengan saldo
laba konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk dan
konsolidasi ini tidak selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode
ekuitas diterapkan tidak secara benar,atau jika akuntansi metode biaya digunakan
untuk investasi perusahaan anak.
Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode ekuias
mungkin mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai buku yang
diperoleh pada buku terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak mengeliminasi
laba atau rugi antar-perusahaan.Kelalaian-kelalaian seperti itu menyebabkan
tidak lengkapnya penerapan akuntansi metode ekuitas. Kesalahan-kesalahan lain
dalam penerapan metode ekuitas menyebabkan salah saji yang seruppa dalam laba
dan saldo laba perusahaan induk.
Masalah yang timbul
dari salahnya penerapan metode ekuitas atau menggunakan metode biaya
untuk investasi perusahaan anak mugkin tidak seserius yang terlihat. Hal ini
dikarenakan akuntan harus menyiapkan laporan
keuangan konsolidasi
yang benar dengan mengabaikan bagaimana perusahaan induk
mempertanggungjawabkan investasinya pada perusahan anak. Tidak ada pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum
sepanjang laporan keuangan konsolidasi yang disiapkkan bagi pemegang saham
benar dan perusahaan induk/investor tidak menerbitkan laporan keuangan yang
telah diaudit yang lain. Tetap digunakannya metode biaya atau metode ekuitas
tidak lengkap oleh beberapa perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan
laporan keuangan konsolidasi hanya sebagai laporan keuangan yang disiapkan bagi
para pemegang saham dari entias utama.
Konsolidasi
dengan Metode Harga Perolehan
Metode harga perolehan (cost method) adalah
metode pencatatan investasi yang pada awal perolehan investasi, investor
mencatat investasi sebesar biayanya (historical cost accounting), dividen
maupun distribusi laba dicatat sebagai penghasilan, namun apabila dividen yang
diterima melebihi bagian investor atas laba investee dipandang
sebagai pemulihan investasi dan dicatat sebagai pengurang investasi.
Ciri-ciri metode harga perolehan:
1. L/R
yang diperoleh perusahaan anak tidak dilakukan penjurnalan.
2. Eliminasi
saldo modal, agio, LYD perusahaan anak ditentukan dengan bertitik tolak pada
posisi neraca.
3. Hak
minoritas ditentukan dengan bertitik tolak pada posisi akhir setelah transaksi
di kertas konsoiidasi.
Tujuan
utama dari penyusunan laporan keuangan yang dikonsoidasi adalah
untuk menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha dari berbagai perusahaan
afiliasi yang merupakan satu kesatuan.
Kondisi pencatatan dalam metode harga
perolehan:
1. Perusahaan
induk mengakui adanya pendapatan hanya terhadap deviden atas saham yang
dibagikan perusahaan anak.
2. L/R
timbul jika sebagian/seluruh saham yang dimiliki dijual.
3. Rekening
investasi saham jumlahnya tetap.
4. Ada
kenaikan/penurunan LYD induk
Perbedaan antara metode equity dengan metode
harga perolehan :
Berdasarkan
“Rekening Investasi Saham Perusahaan anak”
1. Metode
Equity : Berubah
– ubah sesuai perubahan jumlah kekayaan bersih perusahaan anak.
2. Metode
Harga Perolehan: Jumlahnya selalu tetap, kecuali ada penjualan atau
pembelian tambahan atas saham yang dimiliki.
Berdasarkan
“Bagian laba yang diperoleh”
1. Metode
Equity : Dicatat dalam laporan
keuangan (neraca) yang dikonsolidasi
2. Metode
Harga Perolehan : Tidak hanya diakui pada laporan keuangan (neraca).
Berdasarkan
”Laporan Laba – Rugi”
1. Metode
Equity
: Tidak mencantumkan “pendapatan atau
kerugian” atas investasi saham.
2. Metode
Harga Perolehan : Bagian deviden dicatat debit pada rekening
piutang deviden (kas), dengan rekening “penghasilan deviden” pada sisi kredit.
PENYUSUNAN NERACA
KONSOLIDASI
1. Laporan Neraca
Konsolidasi
Salah
satu kewajiban dari perusahaan induk adalah membuat laporan keuangan gabungan
antara perusahaan anak dan perusahaan induk. Neraca konsolidasi yaitu neraca
yang menggambarkan aktiva dan pasiva bersih secara keseluruhan dari induk
perusahaah beserta anak perusahaan.
2. Definisi Umum
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan
dan hasil operasi dari sebuah grup perusahaan, terdiri dari induk perusahaan
dan satu atau lebih anak perusahaan yang seolah-olah sebagai satu perusahaan.
3.
Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi, yaitu agar dapat
meLAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASI
Pengertian Umum
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang
menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas
pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan)
seakan-akan entitas-entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau
perusahaan satu perusahaan.
Dari pengertian umum
diatas,dapat kita tarik suatu pemahaman bahwa; Laporan Keuangan Konsolidasi
diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol
terhadap perusahaan lain, dan sebaliknyalaporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak memiliki kontrol
terhadap perusahaan lain. Artinya, jika tidak memiliki hak kendali (control) yang
lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka
masing-masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak
mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya. Jadi, tidak ada maksud untuk membuat sebuah laporan
keuangan konsolidasi.
Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi
Adapun
maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar dapat
memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan
aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan
yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak
boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada
substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Dalam PSAK No. 4, Paragraf 4 penyajian Laporan Keuangan
Konsolidasi oleh induk Perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi kepada
para pemakai Laporan Keuangan mengenai data keuangan dari suatu kelompok
perusahaaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang terpisah
satu sama lain.
Manfaat
Laporan Keuangan Konsolidasi
1. Dapat memberikan
gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil gabungan di
bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham, kreditor dan
peyedia dana lainnya.
2. Dapat memberikan
informasi terkini bagi manajemen induk perusahaan, baik mengenai operasi
gabungan dari entitas konsolidasi dan juga mengenai perusahaan individual yang
membentuk entitas konsolidasi.
Perlu disadari, Disamping memberi
manfaat, laporan keuangan konsolidasi juga dapat menjadi ekses yang
tidak baik, antara lain:
1. Dapat menyembunyikan
kinerja perusahaan individu yang tidak bagus dengan kinerja perusahaan lain
yang bagus.
2. Tidak semua saldo
laba ditahan konsolidasi tersedia untuk dividen induk perusahaan, begitu pula
dengan aktiva.
3. Rasio keuangan
berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang terbentuk tidak mencerminkan
kondisi entitas yang membentuk konsolidasi maupun induk perusahaan.
4. Beberapa akun tidak
dapat seluruhnya dibandingkan, misalnya akun piutang
5. Banyaknya informasi
tambahan yang dibutuhkan untuk memberikan penyajian yang wajar.
Sifat-Sifat Laporan Keuangan Yang Dikonsolidasikan
1. Laporan
keuangan konsolidasi adalah model laporan akuntansi untuk menunjukkan pengaruh
ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang tersendiri, yang
didasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara
hukum tidak dilakukan.
2. Dalam
menyusun neraca konsolidasi untuk perusahaan induk dan anak, perusahaan anak
ini dipandang seakan-akan sebagai cabang; aktiva dan kewajiban masing-masing
perusahaan anak digabungkan dengan aktiva dan kewajiban perusahaan induk;
pos-pos silang yang tidak mempunyai arti penting apabila kesatuan usaha
bersangkutan dipandang sebagai kesatuan usaha tunggal harus dihapuskan.
3. Neraca
perusahaan induk yang melaporkan saham perusahaan anak sebagai investasi, dan
neraca perusahaan anak yang melaporkan kepentingan yang dipegang oleh
perusahaan induk sebagai modal saham
Masalah-Masalah Umum Yang Dihadapi Dalam Penyusunan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Ada beberapa masalah
umum yang senantiasa timbul di dalam rangka penyusunanneraca konsolidasi.
Masalah-masalah tersebut antara lain timbul dan dipengaruhi oleh :
1. Periode di mana laporan / neraca konsolidasi tersebut
disusun.
Misalnya : penyusunan neraca konsolidsi sesaat setelah terjadi pemilikan
saham-saham, berbeda dengan neraca konsolidasi yang disusun satu tahun
(periode) kemudian berhubung telah terjadinya perubahan-perubahan di dalam
pos-pos neraca.
2. Jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan induk, dan
harga perolehan (pengorbanan) yang telah dikeluarkan untuk memperoleh saham
tersebut.
Misalnya : penyusunan neraca knsolidasi di mana saham-saham dibeli dengan
harga di atas nilai bukunya berbeda dengan penyusunan neraca konsoidasi apabila
saham-saham diperoleh dengan harga yang sama dan kurang dari nilai bukunya.
TEKNIK DAN PROSEDUR KONSOLIDASI
Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf
8,21 & 23) antara lain dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan
Konsolidasi Laporan Keuangan Induk Perusahaan (Parent Company) dan Anak
Perusahaan (Subsidary Company) digabungkan satu persatu dengan menggabungkan unsure-unsur
yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban.
Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih
terperinci lagi, yaitu:
1. Mengeliminasi semua rekening timbal balik (Recipocal
Account)
Eliminasi dilakukan melalui jurnal eliminasi dengan mengeliminasi
rekening-rekening yang bersifat rekening timbal balik, yaitu suatu rekening
yang dicatat oleh kedua belah pihak (induk dan anak) untuk suatu transaksi yang
sama.
2. Menyusun Kertas Kerja (Worksheet)
Worksheet digunakan untuk memepermudah penyusunan laporan keuangan Prosedur
penyusunan worksheet tergantung pada dasar yang dipakai, yaituLaporan
Keuangan Individual atau Neraca Saldo Individual.
Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan
Anak Perusahaan dapat digunakan 3 (dua) metode yaitu:
1. Metode Ekuitas (Equity Method)
2. Metode Ekuitas Tidak Lengkap
3. Metode Harga Perolehan (Cost Method)
1.
Konsolidasi dengan Metode Ekuitas (Equity Method)
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya
memandang investasi Induk Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu
penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih Anak Perusahaan berubah karena
kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai
investasi induk Perusahaan.data
Pencatatan investasi saham pada Anak Perusahaan dengan
metode ekuitas, didasarkan pada suatu anggapan investasi pada Anak Perusahaan sejajar dan
sama dengan investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya. Alasan
diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan atas suatu fakta bahwa Induk
Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan bagian-bagian dari satu kesatuan
usaha, seperti halnya hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang-Cabangnya. Oleh
sebab itu perubahan-perubahan yang terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada
Anak Perusahaan harus diakui dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat
mengikuti dan melaporkan posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara
lengkap.
Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan
akan meningkat jika Anak Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun
atau berkurangnya nilainya, jika Anak Perusahaan menderita kerugian.
Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan
metode ekuitas ini nantinya akan sama dengan penerapan metode biaya,
namun lembar kerja konsolidasi beserta jurnal untuk penyesuaian dan eliminasi
akan berbeda. Harus memperhatikan pengaruh perubahan modal anak Perusahaan
terhadap hak pemilikan Induk Perusahaan.
Beberapa perkiraan (account)
yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Perkiraan “Investasi
Saham dalam Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi
atau pembagian Dividen.
2. Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi
atau pembagian Dividen.
3. Perkiraan “Piutang
Dividen Anak Perusahaan”
Timbul karena perusahaan mengumumkan Dividen namun belum dibayar.Perkiraan
ini harus dihapuskan apabila telah dibayar tunai (kas).
4. Perkiraan “Laba
yang ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba atau
Rugi. Selain itu akan berubah juga karena adanya Laba atau Rugi milik Induk
Perusahaan sendiri.
5. Perkiraan “Laba
yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen pada
Anak Perusahaan sendiri.
Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja (Worksheet) penyusunan
Laporan Keuangan Konsolidasi harus sudah menunjukkan Saldo Akhir pada Laporan
Keuangan Konsolidasi, artinya sudah diperhitungkan perubahan jumlahnya.
Modifikasi Metode Equity
Di mana perusahaan induk mencatat dan mengakui bagian atas laba atau rugi
perusahaan anak yang ditampung dalam rekening Investasi Saham dan mengakui
pembagian deviden dari perusahaan anak sebagai realisasi dari/pencarian dari
sebagian Investasi/Penanaman Modal pada perusahaan anak di sebut dengan metode
yang konvensional.
1. Hutang Piutang Antar
Perusahaan Afiliasi
Di dalam neraca yang dikonsolidasikan tidak lagi dibenarkan melaporkan
hak-hak dari perusahaan yang satu atas perusahaan yang lain yang berafiliasi
atau sebaliknya kewajiban-kewajiban dari suatu perusahaan kepada perusahaan
lain yang berafiliasi tersebut.saldo rekening-rekening timbal balik yang timbul
dapat berasal dari transaksi-transaksi penjualan, pemberian uang muka/piutang
di antara perusahaan afiliasi, pengumuman/pembagian dividen oleh perusahaan
anak dll.
2. Masalah Eliminasi
terhadap Wesel Tagih dan atau Wesel Bayar yang telah Didiskontokan
Dari sebagai satu kesatuan usaha bagi perusahaan-peusahaan yang
berafiliasi, dengan didiskontokannya wesel tersebut berarti timbulnya kewajiban
untuk membayar wesel tersebut pada saat jatuh tempo kepada pihak di luar
perusahaan afiliasi. Oleh sebab itu proses penyusunan Neraca Konsolidasi
mengikuti ketentuan sbb:
a. Menghapuskan rekening-rekening Wesel
Bayar pada perusahaan afiliasi
b. Menghapuskan rekening Wesel Tagih
Yang Didiskontokan dengan rekening lawan “Wesel Bayar” yang berarti timbulnya
kewajiban pada pihak luar.
3. Masalah Penyesuaian
dan Koreksi sebelum Penyusunan Neraca Konsolidasi
a. Tidak dipercayanya oleh salah satu
pihak dari perusahaan-perusahaan yang berafiliasi terhadap informasi keuangan
tertentu.
b. Adanya pos-pos yang masih dalam
proses, sehingga suatu informasi telah dicatat oleh satu pihak akan tetapi
belum dicatat oleh pihak yang lain berhubung dengan faktor waktu.
4. Masalah Selisih Harga
Perolehan dari Nilai Buku Saham
Pada metode ini eliminasi terhadap saldo rekening Investasi Saham-saham
perusahaan anak (dimana jumlahnya selalu berubah-ubah), didasarkan atas posisi
terakhir hak-hak para pemegang saham perusahaan anak (yang jumlahnya juga
selalu berubah-ubah).
Contoh Kasus :
Soal :
Pada tanggal 31 Maret 2013 setelah PT.
Sinar membeli 85% saham PT. Abadi yang beredar dengan harga Rp. 22.500.000.
Pada tanggal 23 Desember 2013, PT. Abadi mengumumkan pembagian deviden sebesar
Rp. 3.100.000 sedangkan realisasi pembayaran deviden baru terjadi pada tanggal
30 Desember 2013, selama tahun buku PT. Sinar memperoleh laba Rp. 4.700.000 dan
PT. Abadi Rp. 3.800.000.
Jawaban :
a. Jurnal Pada PT. Sinar
Pengumuman Deviden 23 Desember :
Piutang
Deviden 2.635.000
Inv.Saham
PT.
Abadi 2.635.000
Pembayaran Deviden 30 Desember :
Kas 2.635.000
Piutang
Deviden 2.635.000
Mencatat Laba Anak Pereusahaan :
Inv.Saham PT.
Abadi 3.230.000
LYD
PT.
Sinar 3.230.000
Mencatat Laba 31 Desember :
Kas 4.700.000
LYD 4.700.000
b. Jurnal Pada PT. Abadi
Pengumuman Deviden 23 Desember :
LYD 3.100.000
Utang
Deviden 3.100.000
Pembayaran Deviden 30 Desember :
Hutang
Deviden 3.100.000
Kas 3.100.000
Mencatat Laba 31 Desember :
Kas 3.800.000
LYD 3.800.000
Kas
PT.
Sinar :
4.300.000 + 2.635.000 + 4.700.000 = 11.635.000
Kas
PT.
Abadi :
4.000.000 + 3.800.000 – 3.100.000 = 4.700.000
Inv.Saham
PT. Abadi :
22.500.000 + 3.230.000 – 2.635.000 = 23.095.000
LYD
PT.
Sinar :
6.000.000 + 4.700.000 + 3.230.000 = 13.930.000
LYD
PT.
Abadi :
2.500.000 + 3.800.000 – 3.100.000 = 3.200.000
KHPDNB
(Goodwill) :
22.500.000 – (85% *
15.000.000) = 9.750.000
Jurnal Eliminasi Dan Penyesuaian :
Modal Saham PT.
Abadi 7.650.000
Agio
Saham 2.975.000
LYD PT.
Abadi 2.720.000
KHPDNB
(Goodwill) 9.750.000
Inv.Saham
PT.
Abadi 23.095.000
Jurnal Pada Saat Membeli Saham Tanggal 1 April :
Modal Saham PT.
Abadi 7.625.000
Agio Saham PT.
Abadi 2.975.000
LYD PT.
Abadi 2.125.000
Goodwill 9.750.000
Inv.Saham
PT. Abadi 22.500.000
2.
Konsolidasi dengan Metode Ekuitas Tidak Lengkap
Jika metode ekuitas
diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah sama dengan laba
bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama dengan saldo
laba konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk dan
konsolidasi ini tidak selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode
ekuitas diterapkan tidak secara benar,atau jika akuntansi metode biaya digunakan
untuk investasi perusahaan anak.
Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode ekuias
mungkin mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai buku yang
diperoleh pada buku terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak mengeliminasi
laba atau rugi antar-perusahaan.Kelalaian-kelalaian seperti itu menyebabkan
tidak lengkapnya penerapan akuntansi metode ekuitas. Kesalahan-kesalahan lain
dalam penerapan metode ekuitas menyebabkan salah saji yang seruppa dalam laba
dan saldo laba perusahaan induk.
Masalah yang timbul
dari salahnya penerapan metode ekuitas atau menggunakan metode biaya
untuk investasi perusahaan anak mugkin tidak seserius yang terlihat. Hal ini
dikarenakan akuntan harus menyiapkan laporan
keuangan konsolidasi
yang benar dengan mengabaikan bagaimana perusahaan induk
mempertanggungjawabkan investasinya pada perusahan anak. Tidak ada pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum
sepanjang laporan keuangan konsolidasi yang disiapkkan bagi pemegang saham
benar dan perusahaan induk/investor tidak menerbitkan laporan keuangan yang
telah diaudit yang lain. Tetap digunakannya metode biaya atau metode ekuitas
tidak lengkap oleh beberapa perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan
laporan keuangan konsolidasi hanya sebagai laporan keuangan yang disiapkan bagi
para pemegang saham dari entias utama.
Konsolidasi
dengan Metode Harga Perolehan
Metode harga perolehan (cost method) adalah
metode pencatatan investasi yang pada awal perolehan investasi, investor
mencatat investasi sebesar biayanya (historical cost accounting), dividen
maupun distribusi laba dicatat sebagai penghasilan, namun apabila dividen yang
diterima melebihi bagian investor atas laba investee dipandang
sebagai pemulihan investasi dan dicatat sebagai pengurang investasi.
Ciri-ciri metode harga perolehan:
1. L/R
yang diperoleh perusahaan anak tidak dilakukan penjurnalan.
2. Eliminasi
saldo modal, agio, LYD perusahaan anak ditentukan dengan bertitik tolak pada
posisi neraca.
3. Hak
minoritas ditentukan dengan bertitik tolak pada posisi akhir setelah transaksi
di kertas konsoiidasi.
Tujuan
utama dari penyusunan laporan keuangan yang dikonsoidasi adalah
untuk menunjukkan posisi keuangan dan hasil usaha dari berbagai perusahaan
afiliasi yang merupakan satu kesatuan.
Kondisi pencatatan dalam metode harga
perolehan:
1. Perusahaan
induk mengakui adanya pendapatan hanya terhadap deviden atas saham yang
dibagikan perusahaan anak.
2. L/R
timbul jika sebagian/seluruh saham yang dimiliki dijual.
3. Rekening
investasi saham jumlahnya tetap.
4. Ada
kenaikan/penurunan LYD induk
Perbedaan antara metode equity dengan metode
harga perolehan :
Berdasarkan
“Rekening Investasi Saham Perusahaan anak”
1. Metode
Equity : Berubah
– ubah sesuai perubahan jumlah kekayaan bersih perusahaan anak.
2. Metode
Harga Perolehan: Jumlahnya selalu tetap, kecuali ada penjualan atau
pembelian tambahan atas saham yang dimiliki.
Berdasarkan
“Bagian laba yang diperoleh”
1. Metode
Equity : Dicatat dalam laporan
keuangan (neraca) yang dikonsolidasi
2. Metode
Harga Perolehan : Tidak hanya diakui pada laporan keuangan (neraca).
Berdasarkan
”Laporan Laba – Rugi”
1. Metode
Equity
: Tidak mencantumkan “pendapatan atau
kerugian” atas investasi saham.
2. Metode
Harga Perolehan : Bagian deviden dicatat debit pada rekening
piutang deviden (kas), dengan rekening “penghasilan deviden” pada sisi kredit.
PENYUSUNAN NERACA
KONSOLIDASI
1. Laporan Neraca
Konsolidasi
Salah
satu kewajiban dari perusahaan induk adalah membuat laporan keuangan gabungan
antara perusahaan anak dan perusahaan induk. Neraca konsolidasi yaitu neraca
yang menggambarkan aktiva dan pasiva bersih secara keseluruhan dari induk
perusahaah beserta anak perusahaan.
2. Definisi Umum
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan
dan hasil operasi dari sebuah grup perusahaan, terdiri dari induk perusahaan
dan satu atau lebih anak perusahaan yang seolah-olah sebagai satu perusahaan.
3.
Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi, yaitu agar dapat
memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan
aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas
sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi
keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan
harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
4. Manfaat Laporan Keuangan
Konsolidasi
Diantara manfaat disusunnya Laporan Keuangan
Konsolidasi adalah:
1. Untuk kepentingan jangka
panjang, efek anak perusahaan terhadap induk
2. Memberikan informasi terkini bagi
manajemen induk perusahaan tehadap kinerja grup (anak) perusahaan
3. Kepentingan informasi pihak
luar
5.
Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi
Disamping memiliki manfaat, Laporan Keuangan Konsolidasi juga memiliki
beberapa keterbatasan, diantaranya:
1. Kinerja keuangan anggota
perusahaan yang tidak bagus akan tertutupi
2. Rasio keuangan tidak mencerminkan
rasio keuangan perusahaan
3. Ketidaktepatan penyusunan rekening
akuntansi seluruh perusahaan
4. Kekurang lengkapan catatan laporan keuangan
perusahaan individu
mberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan
aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas
sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi
keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan
harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
4. Manfaat Laporan Keuangan
Konsolidasi
Diantara manfaat disusunnya Laporan Keuangan
Konsolidasi adalah:
1. Untuk kepentingan jangka
panjang, efek anak perusahaan terhadap induk
2. Memberikan informasi terkini bagi
manajemen induk perusahaan tehadap kinerja grup (anak) perusahaan
3. Kepentingan informasi pihak
luar
5.
Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi
Disamping memiliki manfaat, Laporan Keuangan Konsolidasi juga memiliki
beberapa keterbatasan, diantaranya:
1. Kinerja keuangan anggota
perusahaan yang tidak bagus akan tertutupi
2. Rasio keuangan tidak mencerminkan
rasio keuangan perusahaan
3. Ketidaktepatan penyusunan rekening
akuntansi seluruh perusahaan
4. Kekurang lengkapan catatan laporan keuangan
perusahaan individu
Terima kasih indah, sangat bermanfaat bagi saya.. :D
BalasHapus